Apa itu Ekonomi Syariah?
Saat ini, Indonesia tengah aktif dalam mengembangkan ekonomi syariah. Hal ini terlihat dari perpaduan bank syariah milik BUMN seperti BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia. Akan tetapi, sudah tahukah kita tentang apa itu ekonomi syariah?
Ekonomi syariah, yang juga sering dikenal dengan Ekonomi Islam, adalah cabang ilmu ekonomi yang berprinsip pada nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah mengacu pada syariat Islam, yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan Qiyas. Hukum-hukum yang menjadi dasar transaksi bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan ini tidak hanya dipandang dari segi material, tetapi juga memperhitungkan dampak sosial, mental dan spiritual serta dampaknya terhadap lingkungan.
Prinsip Ekonomi Syariah
Berbeda dengan prinsip ekonomi umum, ekonomi syariah memiliki prinsip-prinsip sendiri yang berdasarkan ajaran Islam, di antaranya:
Semua sumber daya dilihat sebagai anugerah atau amanah dari Allah SWT kepada manusia
Kerja sama dijadikan motor penggerak utama dalam ekonomi syariah
Ekonomi syariah menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya diarahkan untuk kepentingan umum
Melarang segala bentuk riba
Ekonomi syariah menentang akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang
Harta yang telah mencapai batas atau nisab harus dikenakan zakat
Tujuan Ekonomi Syariah
Menurut Mohammad Hidayat dalam bukunya Pengantar Ekonomi Islam, ekonomi syariah memiliki beberapa tujuan, seperti:
- Kebebasan individu dalam konteks kemaslahatan sosial
- Persaudaraan dan keadilan universal
- Kesejahteraan ekonomi dalam kerangka norma moral Islam
- Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata
Karakteristik Ekonomi Syariah, Antara Lain:
Menerapkan Sistem Bagi Hasil
Salah satu prinsip ekonomi syariah adalah pembagian kepemilikan yang menjunjung tinggi keadilan. Artinya, keuntungan yang didapatkan dari aktivitas ekonomi dibagi secara adil, misalnya dalam perbankan syariah ada bagian keuntungan untuk bank dan juga nasabah.
Menggabungkan antara Nilai Spiritual dan Material
Ekonomi syariah hadir sebagai bentuk dalam membantu perekonomian para nasabah untuk mendapatkan keuntungan sesuai ajaran Islam. Kekayaan yang diperoleh dari kegiatan ekonomi dapat digunakan untuk zakat, infaq, dan shodaqah sesuai ajaran Islam.
Memberikan Kebebasan sesuai Ajaran Islam
Ekonomi syariah memberikan kebebasan kepada para pelaku ekonomi untuk bertindak sesuai hak dan kewajiban mereka dalam menjalankan perekonomian dan kegiatan yang dilakukan haruslah positif sesuai ajaran yang berlaku dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan.
Mengakui Kepemilikan Multi Jenis
Artinya bahwa kepemilikan dana dan harta dalam perekonomian sejatinya hanyalah milik Allah. Sehingga dalam menjalankan perekonomian harus sesuai dengan ajaran Islam.
Terikat Akidah, Syariah, serta Moral
Semua kegiatan ekonomi didasarkan pada akidah, syariah dan moral untuk menyeimbangkan perekonomian.
Menjaga Keseimbangan Rohani dan Jasmani
Tujuan perekonomian syariah bukan sekedar keuntungan fisik, namun diarahkan untuk mendapatkan keuntungan dan ketenangan batin di dalam hidup.
Memberikan Ruang pada Negara dan Pemerintah
Perekonomian syariah memberikan ruang kepada pemerintah dan negara untuk ikut bercampur tangan sebagai penengah apabila terjadi suatu permasalahan.
Melarang Praktik Riba
Salah satu bentuk riba adalah penambahan-penambahan pembayaran oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya karena pengunduran janji pembayaran oleh pinjaman dari waktu yang telah ditentukan. Dalam perekonomian syariah praktik riba adalah hal yang dilarang.
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Ada beberapa perbedaan mendasar yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk memilih antara bank konvensional ataupun syariah.
Sistem Keuntungan
Pada bank konvensional, prosentase bunga didasarkan pada besarnya simpanan atau pinjaman yang dimiliki nasabah. Sedangkan bank syariah tidak mengenal istilah bunga melainkan prinsip untung rugi yang besarannya tetap, tidak dipengaruhi inflasi melainkan keuntungan proyek. Jika tidak ada keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama.
Pola Hubungan
Bank konvensional akan menempatkan dirinya sebagai debitur kapada nasabah yang bertindak sebagai kreditur. Sedang bank syariah mengenal 4 pola yakni kemitraan, penjual-pembeli, sewa menyewa serta debitur kreditur dalam artian pemegang ekuitas.
Orientasi
Bank konvensional tidak berorientasi pada ajaran agama manapun karena berfokus pada keuntungan duniawi. Sedangkan bank syariah berorientasi pada sistem ekonomi islam yang berpedoman pada keuntungan dunia yaitu profit dan keuntungan akhirat atau falah
Pengawas
Bank Syariah berjalan dibawah dewan pengawas khusus yakni Dewan Pengawas Syariah (DPS) sedangkan selama ini bank konvensional tidak memiliki dewan pengawas khusus.
Besar Harapan pada Ekonomi Syariah
Potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pangsa pasar yang luas bagi produk dan jasa berbasis syariah. Ekonomi syariah menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menjalankan prinsip ekonomi yang berlandaskan syariah. Tak hanya itu, ekonomi syariah juga dapat menjadi solusi untuk permasalahan ekonomi yang seringkali berakar pada sistem ekonomi konvensional yang tidak adil dan tidak berkelanjutan.
Peluang Generasi Muda
Dalam konteks ini, generasi muda memiliki peran penting. Mereka yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang ekonomi syariah dapat menjadi agen perubahan untuk mewujudkan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Mereka dapat berperan dalam berbagai sektor, mulai dari perbankan, asuransi, pasar modal, hingga sektor riil lainnya.
Pendidikan dan Pelatihan
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi generasi muda. Pendidikan ekonomi syariah perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Selain itu, pelatihan dan pengembangan keterampilan dalam ekonomi syariah juga perlu ditingkatkan.
Peran Pemerintah dan Lembaga Terkait
Pemerintah dan lembaga terkait juga memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi syariah. Pemerintah perlu membuat regulasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi syariah, seperti regulasi perbankan syariah, pasar modal syariah, dan lainnya. Sementara itu, lembaga terkait perlu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang ekonomi syariah.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk mengubah perekonomian di Indonesia menjadi lebih adil dan berkelanjutan. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang memadai tentang ekonomi syariah, terutama di kalangan generasi muda. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait juga sangat penting untuk mewujudkan ekonomi syariah di Indonesia.