Sebagai Upaya Peningkatan Mutu, STAI Majma’al Bahroin Mojokerto Mengikuti Workshop Penyusunan SPMI di Bali
Selama tiga hari, mulai dari tanggal 24 sampai 26 Mei 2023, STAI Majma’al Bahroin Mojokerto mengikuti Workshop Penyusunan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) PTKIS Tahun 2023 di Bali. Diwakili Rahmat Hidayat, M.Ag yang menjabat sebagai Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, keikutsertaan tersebut terang sekali sangat penting nilainya bagi peningkatan mutu perguruan tinggi. Terutama bagi perguruan tinggi yang baru berdiri seperti halnya STAI Majma’al Bahroin.
Bertempat di Arunika, Badung, Bali, hotel yang dekat sekali dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ini menjadi saksi begitu bergairahnya para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Seluruh pesertanya sendiri berasal dari 36 perguruan tinggi dalam naungan dua kopertais, yakni Kopertais Wilayah IV dan Kopertais Wilayah XIV.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama, yang dalam sambutan pembukaan acaranya diwakili Dr. Lukman Nugraha, M.Ed selaku Kepala Subkoordinator Bina Prodi pada subdit Pengembangan Akademik PTKI. Dr. Lukman Nugraha, M.Ed dalam penyampaiannya mengepalkan harapan, supaya kegiatan tersebut bisa berjalan lancar. Semua peserta sendiri diharapkan untuk bersemangat mengikuti seluruh rangkatan kegiatan. Ending-nya, pasca kegiatan tersebut seluruh peserta bisa menerapkan pada perguruan tinggi masing-masing.
Dalam pandangan pria yang akrab dipanggil Rahmat, bahwa sebagai peserta yang ditugaskan Dr. Chasiru Zainal Abidin, M.PdI selaku Ketua STAI Majma’al Bahroin, ia merasakan betul bahwa workshop yang berlangsung selama tiga hari itu memang berjalan lancar. Bahkan menurutnya tidak saja lancar, tetapi ada sisi menariknya pula. Yakni adanya pre-test dan post-test yang digawangi oleh tiga orang trainer yang luar biasa. Mereka antara lain Dr. Muh. Nashiruddin, M.Ag dari UIN Raden Mas Said Surakarta, Ibu Indrawati, M.Ag dari UIN Raden Fatah Palembang, dan Dr. Yusuf Nalim, M.Si dari UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Ketiga trainer yang juga tergabung dalam Best-Q Institute ini secara bergantian mengawal acara dengan sangat luar biasa. Materi penyusunan SPMI yang disampaikannya sangat rinci dan presisi. Seluruh aturan-aturan yang menjadi pancatan hukum setiap perguruan tinggi dalam melangkah, juga telah disampaikan secara jelas. Apalagi di dalam rundown acara itu sendiri juga ada sesi praktikum. Yakni seluruh peserta diharuskan untuk membuka laptop dan mengisi contoh template SPMI yang sudah disediakan. Pada sesi inilah seluruh peserta “diperas” otaknya oleh ketiga trainer untuk mampu menyelesaikan tugas praktikum tersebut.
Jadi, secara keseluruhan kegiatan workshop tersebut dirasakan benar-benar mampu memberikan input penting bagi semua peserta. Dan ketika sudah kembali ke perguruan tinggi masing-masing sangat diharapkan bisa diimplementasikan bersama stakeholder lainnya. Sehingga harapan agar seluruh PTKIS yang ada di negeri ini menjadi unggul, unggul dan unggul bisa tercapai. Tabik.